Wednesday, January 31, 2007

Medium dan Pijatan Dekonstruksi

Opini Emmanuel Bria di Kupang Pos hari ini menggelitik saya. Bukan pendapatnya yang jernih, menarik, dan sangat kritis tentang kemiskinan di NTT, tapi soal Marshall McLuhan. Berikut saya kutipkan bagian yang saya maksud:
“Kata sebagai "medium", meminjam istilah Marshall Mcluhan (1911 - 1980), adalah "pijatan" (massage) (medium is the massage) yang sangat efektif untuk digunakan dalam mengubah persepsi manusia atas realitas.”
Sebenarnya, judul buku yang terbit pada 1967 itu adalah sebuah kesalahan. Judul aslinya adalah “Medium is the Message.” Entah mengapa, begitu keluar dari mesin cetak huruf “e” yang pertama berubah menjadi “a”.

Toh McLuhan, menurut anaknya Eric, tak keberatan dengan kesalahan cetak itu. Dia juga tenang-tenang saja manakala balakangan kata salah cetak itu mulai ditafsirkan sebagai message, dan ada juga yang mengartikannya mass age. “Justru itu sesuai dengan yang ingin saya katakan,” ujarnya. Loh, apa sih yang ingin dia katakan? Buka saja buku kecil yang unik dan menarik itu. Akan menjadi jelas bahwa McLuhan tak tertarik pada konten tetapi medium di mana konten itu berada. Dengan kata lain, yang penting adalah bukunya, bukan kata message atau pun massage. Ada-ada saja.

Tapi baik. Bukan salah Bria kalau dalam interpretasi terbaliknya atas teks McLuhan dia menemukan sesuatu yang penting untuk gagasan filosofisnya. Karena seperti kata Paul Ricoer – ahli hermeneutik yang juga dia kutip dalam artikelnya – interpretasi sebuah teks selalu bebas dari maksud penulis maupun konteks historis ketika sebuah teks itu diciptakan.

Justru karena itu dekonstruksi menjadi mungkin.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home